Investigasi Kontak dan Penemuan kasus TB
Investigasi kontak TB adalah kegiatan penelusuran dan evaluasi orang-orang yang telah melakukan kontak erat dengan penderita TB aktif untuk menemukan dini kasus TBC baru, mencegah penularan lebih lanjut, dan mengidentifikasi serta memberikan pengobatan pencegahan TB (TPT) kepada mereka yang membutuhkan, baik terinfeksi TB laten maupun penyakit TB aktif.Kegiatan ini bertujuan untuk memutus rantai penularan TBC di masyarakat melalui deteksi dini dan intervensi yang tepat.
Tujuan Investigasi Kontak:
Tujuan Investigasi Kontak:
- Menemukan kasus TBC baru:
- Mengidentifikasi orang yang terinfeksi TB dari kontak erat dengan penderita TB.
- Mencegah penularan:
- Menghentikan penyebaran bakteri TBC dari satu orang ke orang lain, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia.
- Memberikan pengobatan pencegahan TBC (TPT):
- Menawarkan terapi pencegahan kepada kontak yang sehat atau terinfeksi TB laten agar tidak menjadi sakit TB aktif.
- Mengurangi risiko TBC pada kelompok rentan:
- Melindungi anak-anak, orang tua, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah yang berisiko tinggi terpapar dan terkena TBC.
Sasaran Investigasi Kontak :
Kontak Serumah dari pasien TB, orang yang sering bertemu dengan pasien TB minimal 6 jam.
Kader Mentari Sehat Indonesia Kabupaten Cilacap mendapatkan data indeks ( data pasien TB ) dari Manager Kasus Kabupaten ( MK TO ) setiap hari Sabtu.
Sebelum pelaksanaan investigasi kontak kader melakukan koordinasi dengan programer TB Puskesmas, untuk memastikan data tersebut .
Dalam pelaksanaannya kader meminta ijin kepada Ketua RW/Ketua RT untuk mengunjungi warganya .
Kalau ada warga yang sudah di lakukan investigasi kontak ada tanda bergejala, maka dikasih pot dahak, untuk bisa cek dahak.
Cek dahak di Kabupaten Cilacap jangka waktunya sekitar 6-15 hari.
Dari hasil investigasi kontak tersebut bisa menghasilkan penemuan positif apabila memang kualitas dari dahaknya memenuhi syarat.