PERJUANGAN TIM MK RO CILACAP UNTUK MENCEGAH KASUS ILTU DAN LTFU

image description

Cilacap,,Salah satu usaha Yayasan Mentari Sehat Indonesia Cilacap untuk mencegah pasien TBC RO putus berobat dan mangkir tidak mau berobat yaitu dengan program pelacakan pasien. Pasien yang tidak mau berobat akan membahayakan diri pasien sendiri maupun keluarga atau orang disekitar pasien karena tingkat penularan kuman TBC sangat besar.

Selama tahun 2025 ini tim Manajer Kasus TB RO MSI Cilacap telah berhasil “merayu” 3 pasien yang terindikasi tidak mau berobat ( ILTFU) dan pasien yang putus berobat ( LTFU).

Pasien pertama yang kami lacak di bulan Januari 2025, inisial ( M ) alamat Kec. Kesugihan, Kab. Cilacap. Pasien ini baru pulang dari Jakarta dan setelah kami kunjungi dia merasa tidak perlu berobat. Pasien Supporter kami Sefiyanti yang bertugas kunjungan ke rumah pasien bercerita bahwa pasien mengatakan

“ yang menyembuhkanku hanyalah Allah bukan dokter, saya mau berobat atau tidak terserah saya . Saya punya banyak uang dan rumah” tutur pasien.

Namun dengan trik dan tips yang jitu sembari disisipkan kata – kata penyejuk semisal “ manusia wajib ikhtiar nanti Allah yang menyembuhkan” akhirnya pasien bersedia memulai pengobatan MDR dan sekarang sudah dinyatakan sembuh.

Pasien kedua yang kami motivasi untuk berobat adalah pasien Monoresisten INH yang tidak bersedia melanjutkan pengobatan di bulan Juni. Pasien ber inisial (W) warga Kec. Bantarsari, Kab. Cilacap , merasa efek samping obat yang keras sehingga merasa menderita saat minum obat. Pasien ini sudah 14 hari tidak mau minum obat. PS yang bertugas adalah Slamet Riyanto. PS berhasil membujuk pasien untuk Kembali berobat di RSUD Cilacap karena termotivasi dengan perjuangan Slamet Riyanto yang dulu menderita MDR dan harus kontrol ke luar kota.

Pasien terakhir yang kami lacak di bulan Agustus 2025 berinisial (A) almat Kec Kesugihan, Kab Cilacap. Pasien ini tidak mau memulai pengobatan ,sedangkan suami dari pasien tersebut merupakan pasien MDR. PS Cilacap yang bertugas melacak adalah Sefiyanti. Dia bercerita bahwa pasien punya masalah ekonomi.
“ Aku mau berobat asal dikasih uang transport seperti suami saya” tutur pasien.

Pasien ini Adalah pasien pengobatan Monoresisten INH yang tidak termasuk mendapat bantuan enabler. Akhirnya pasien bersedia berobat karena anak dari pasien ini juga menderita TBC Monoresiten dan semangat berobat.

“ Saya beruntung mempunyai PS yang luar biasa dan cerdas sehingga pasien yang akan mangkir berobat dan tidak mau berobat akhirnya bersedia untuk melanjutkan pengobatan hingga sembuh” tutur Manajer Kasus TB RO Cilacap, Khairul Basyarie.